Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-44

وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ اَصْحٰبَ النَّارِ اَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُّمْ مَّا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا ۗقَالُوْا نَعَمْۚ فَاَذَّنَ مُؤَذِّنٌۢ بَيْنَهُمْ اَنْ لَّعْنَةُ اللّٰهِ عَلَى الظّٰلِمِيْنَ

Dan para penghuni surga menyeru penghuni-penghuni neraka, “Sungguh, kami telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepada kami itu benar. Apakah kamu telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepadamu itu benar?” Mereka menjawab, “Benar.” Kemudian penyeru (malaikat) mengumumkan di antara mereka, “Laknat Allah bagi orang-orang zalim,

📚 Tafsir Al-Muyassar

Para penghuni surga berseru Setelah memasukinya kepada penghuni-penghuni nereka dengan berkata kepada mereka, ”sesungguhnya kami telah mendapatkan apa yang di janjikan tuhan kami kepada kami melalui lisan para rasulNya sebagai sebuah kebenaran berupa pemberian balasan baik kepada orang-orang yang taat kepadaNYa, maka apakah kalian (juga) mendapatkan apa yang telah dijanjikan tuhan kalian kepada kalian melalui para rasulNya yang berupa hukuman bagi orang-orang yang bermaksiat kepadaNYa adalah benar adanya?” maka para penghuni neraka menjawab pertanyaan penghuni-penghuni surga dengan berkata, ”betul. sungguh kami telah mendapatkan apa yang sudah di janjikan tuhan kami kepada kami adalah benar adanya.” kemudian satu penyeru mengumumkan di tengah para penduduk surga dan penduduk neraka, ”sesungguhnya laknat Allah atas orang-orang zhalim yang telah berbuat melampaui batas-batas ketentuan Allah, dan ingkar kepada Allah dan rasul-rasulNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2498-surat-al-araf-ayat-44.html

📚 Tafsir as-Sa'di

44-45 Allah berfirman setelah menyebutkan bahwa masing-masing kelompok menempati tempat masing-masing.

Keduanya mendapatkan kebenaran pahala dan azab yang disampaikaan oleh para rasul dan dinyatakan oleh kitab-kitab, bahwa penduduk surge memanggil penghuni neraka dengan mengatakan "sesungguhnya kami telah mendapatkan apa yang dijanjikan tuhan kami kepada kami adalah benar" ketika kami dijanjikan atas keimanan dan amal sholeh kami dengan surge maka kami masuk dan kami melihat apa yang telah Allah sifatkan kepada kami "apakah kalain medapatkan apa yang dijanjikan kepada kalian juga benar” akibat kekufuran dan kemaksiatan. ”mereka (penduduk neraka) menjawab’betul’. ” Yakni kami benar-benar mendapatkannya. Maka terbuktilah bagi seluruh makhluk dengan bukti yang tidak ada keraguan padanya akan kebenaran janji Allah Dan siapakah yang lebih jujur ucapannya daripada Allah? Keraguan dan kebimbangan telah lenyap dari mereka.

Perkaranya telah menjadi haqqul yaqin. Orang-orang mukmin bangga dan berbahagia dengan janji Allah, sementara orang-orang kafir berputus asa dari kebaikan dan mereka mengakui bahwa mereka berhak mendapatkan azab. ”kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan dianatara kedua golongan itu “ yakni diantara penduduk surga dan penghuni neraka dengan berkata “kutukan Allah” pengusiran dan penjauhan dari segala kebaikan, ”ditimpakan kepada orang-orang yang zhalim” karena Allah telah membuka pintu rahmatNya untuk mereka, tetapi mereka berpaling darinya karena kezhaliman, dan mereka menghalang-halangi diri mereka mereka sendiri dan juga orang lain dari jalan Allah, maka mereka itu sesat dan menyesatkan. Allah menginginkan jalan itu lurus dan mengarahkan para penitinya kepadanya, sementara mereka menginginkannya “menjadi bengkok” menyimpang dan justru mengahalang-halangi dari jalan lurus. ”dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat” dan inilah yang menyebabkan mereka menyimpang dari jalan yang lurus dan gemar menerima keinginan syahwat jiwa yang diharamkan adalah karena ketidak imanan mereka kepada hari kebangkitan. tidak takut kepada azab dan tidak mengharapkan pahala. mafhum dari seruan malaikat ini adalah bahwa Rahmat Allah melimpah kepada orang-orang beriman, kebaikanNya meliputi dan menaungi mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/2498-surat-al-araf-ayat-44.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

44. Setelah keduanya sudah tinggal di masing-masing tempatnya, para penghuni surga menyeru penghuni neraka: “Sungguh kami telah mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan kami melalui lisan para rasul berupa kenikmatan dan kemuliaan yang sesungguhnya, lalu apakah kalian mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan berupa kehinaan dan azab yang pedih?” Mereka berkata: “Benar, kami benar-benar mendapatkannya”. Lalu seseorang menyeru keduanya: “Laknat Allah itu tetap pada orang-orang kafir yang zalim, mereka itu adalah ”

Sumber: https://tafsirweb.com/2498-surat-al-araf-ayat-44.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 44-45 Allah SWT memberitaahukan tentang apa yang dikatakan kepada penduduk neraka sebagai bentuk celaan dan cemoohan ketika mereka menempati tempat mereka: (Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami) Huruf “An” disini menafsirkan perkataan yang dibuang, dan huruf “Qad” untuk menunjukkan makna kepastian, yaitu mereka berkata kepada penduduk neraka, (Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami, maka apakah kalian benar-benar memperoleh apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian kepada kalian?" Penduduk neraka menjawab, "Ya") Sebagaimana Allah SWT memberitahukan dalam surah Ash-Shaffat tentang seseorang yang mempunyai teman dari orang-orang kafir, yaitu: (Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala (55) Ia berkata (pula), "Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku (56) Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku, pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka) (57) Maka apakah kita tidak akan mati (58) melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia) dan kita tidak akan disiksa (di akhirat nanti)?”(59)) (Surah Ash-Shaffat) yaitu dia mengingkari ucapan temannya yang dikatakan di dunia, dan mengecamnya atas apa yang sekarang dia dapatkan berupa azab dan hukuman.

Demikian juga para malaikat mencela mereka, dan berkata kepada mereka : ((Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kalian selalu mendustakannya (14) Maka apakah ini sihir? Ataukah kalian tidak melihat? (15) (Rasakanlah panas apinya), maka baik kalian bersabar atau tidak, sama saja bagi kalian; kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan” (16)) (Surah Ath-Thur) Firman Allah SWT: (Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu) seorang yang memberitahu dan penyeru memberitahukan dan menyeru (Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim) yaitu ditetapkan atas mereka.

Kemudian Allah menggambarkan mereka dengan firmanNya: ((yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok) yaitu mereka menghalangi orang lain dari mengikuti jalan dan syariat Allah serta apa yang dibawa oleh para nabi, dan mereka mengharapkan agar jalan itu bengkok dan tidak lurus sehingga tidak ada seorang pun yang mengikutinya (dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat) yaitu mereka adalah orang-orang yang ingkar terhadap hari pertemuan dengan Allah SWT yaitu di hari akhirat. yaitu mereka mengingkari dan mendustakannya serta tidak mempercayai dan tidak beriman pada keberadaannya. Oleh karena itu, mereka tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan berupa perkataan dan perbuatan yang mungkar, karena mereka tidak takut dengan hari perhitungan, dan tidak pula dengan hukuman. Mereka adalah manusia yang paling buruk ucapan dan perbuatannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2498-surat-al-araf-ayat-44.html

Informasi Tambahan

Juz

8

Halaman

156

Ruku

126

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved